Monday, May 21, 2012

Gratifying Email

Since carrying out the Back to the Villages project, I have received many emails from family members of people who received a copy of my book, Legacy in Cloth (2009). I enjoy these emails not just because it is wonderful to be the recipient of heartfelt messages but because many of the messages give me a sense of the impact that the Back to the Villages project has had. Giving away copies of my book did not take long. It was just a short, happy project. However, I nurture hope that my gifts will continue to "give back" to the villages and that the Batak recipients will be inspired by their renewed knowledge of their own tradition.

Recently, I received an email that was particularly moving because it seemed to be an answer to a prayer. I know that Batak textiles cannot survive into the future unless the Batak people themselves consciously decide to support their tradition with vigour. This is an excerpt from a man on Samosir Island, Pak Wilson Sitanggang, who made precisely that decision. In a future blog I will provide the English translation. This one is dedicated to the Indonesian followers of my blog. Selamat membaca! Semoga kabar ini bermanfaat!


Setelah mengetahui dan membaca Buku ibu Legacy In Cloth dan Buku abang Mja Nashir [Berkelana dengan Sandra; Menyusuri Ulos Batak] saya senang, terharu dan merasa terpanggil untuk ikut bagian dalam pelestarian ulos batak. Hasil penelitian Ibu Sandra dan buku abang Mja Nashir saya yakin dapat menyadarkan masyarakat Batak agar kembali ke Ulos asli (klasik).

Hasil Penelitian ibu sandra dan buku Mja Nashir saya yakini dapat mengobati kebingungan masyarakat Batak agar kembali ke ulos asli dan klasik bu. Semaksimal mungkin saya akan mengajak, menganjurkan keluarga, saudara, kerabat dan masyarakat Batak di lingkungan dan komunitas saya agar kembali ke ulos hasil tonun namaritom. Saya berpimikiran jika dalam jangka waktu 5 atau 10 tahun ini sudah banyak orang Batak yang kembali ke ulos Batak namaritom otomatis partonun akan bertumbuh dan lahir kembali.. bila perlu saya akan memprovokasi keluarga, kerabat dan saudara saya dengan kalimat" tidak perlu memberi dan menerima ulos banyak-banyak kalau bukan hasil tonun namaritom, lebih baik satu atau sedikit asalkan hasil tonun namaritom" dengan kata lain" mengutamakan kualitas daripada kuantitas".

Berikut hal-hal kecil yang telah saya lakukan setelah membaca penelitian ibu Sandra dan buku abang Mja Nashir :
(1). Saya sudah minta tolong sama ibu saya agar memesan ulos Suri-suri ke partonun, ternyata banyak partonun yang tidak bisa. Ibu saya bertemu dengan partonun yang menyanggupi pesanan saya namun secara pribadi saya belum puas karena benangnya bukan namaritom, akan tetapi saya tetap menghargai dan berterimaksih kepada ibu saya dan partonun.
(2) Saya sudah minta tolong sama ibu saya agar menghitung dan merawat ulos namaritom milik ibu saya.
(3) Dalam acara tertentu saya memakai ulos Sitolu tuho pemberian ompung boru (ibu bapak ) saya 23 Tahun yang lalu ( Ulos tersebut hasil tonunya sendiri)
(4) Menceritakan hasil penelitian ibu Sandra kepada orang batak yang saya temui/jumpai.
(5) Menceritakan buku abang Mja Nashir kepada teman dan kerabat.
(6) Saya juga minta tolong sama ibu saya agar membeli ulos namaritom yang sudah tidak dirawat pemiliknya( daripada dibakar dan tidak terawat)

Rencana jangka pendek dan jangka panjang saya:
(1) Tetap mengajak masyarakat batak agar kembali ke ulos namaritom secara berkelanjutan
(2) Mengajak partonun di buhit agar belajar mangitom dan manonun ulos batak klasik dan memberikan harapan dan poenjelasan kepada mereka bahwa suatu saat dalam waktu yang tidak lama hasil tonun mereka akan dihargai dan dibutuhkan.
(3) Sudah berdiskusi dengan isteri dan ibu saya agar ke depan dalam memberikan ulos jika masih keluarga dekat harus memberikan ulos namaritom.
(4) Saya akan kerjasama dengan isteri dan kelaurga yang mau untuk menjadi penyedia (penguhubung) antara partonun dan pembeli tanpa pengambil untung ( bukan jual beli).
(5) Secara bertahap membeli dan membagikan buku abang Mja Nashir kepada kerabat dan sahabat yang mau peduli dan membantu pelestarian ulos. ( dalam hal ini saya
selektif agar tepat sasaran bu). Saya juga berharap ada cetakan edisi berikutnya buku Legacy in Cloth bu....
(5) Mempertumakan partonun senior/berpengalaman dengan partonun pemula ( belum bisa dalam waktu dekat karena domisili saya di medan )
(6) Jika diperlukan membuat buku petunjuk praktis proses pembuatan ulos.
(7) Membuat daftar nama , alamat dan nomor partonun yang bisa dihubungi agar memudahkan pembeli memesan ulos/